Daffa Indo Valuta

Dolar AS Bergerak Naik untuk Saat Ini; Kemungkinan Bisa Melemah Lagi

Dolar AS mundur dari level terendah tujuh bulan terakhir pada hari Selasa meski naik petang ini, sementara yen Jepang bergerak turun menjelang rapat Bank of Japan yang diantisipasi secara luas. Pukul 15.20 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik tipis 0,1% di 102,005, memantul dari level terendah tujuh bulan di 101,77… Continue reading Dolar AS Bergerak Naik untuk Saat Ini; Kemungkinan Bisa Melemah Lagi

Kurs Rupiah Melemah Lagi, Isu The Fed Naikkan Suku Bunga Agresif Jadi Pemicu

 Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS pada rabu (2/11/2022) sore kembali melemah jelang pengumuman moneter dari The Fed. Rupiah ditutup melemah 19 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp15.647 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.628 per dolar AS. “Untuk USD/IDR, sentimennya masih terhadap ekonomi global. Isu kenaikan suku bunga The Fed masih menjadi penggerak utama,”… Continue reading Kurs Rupiah Melemah Lagi, Isu The Fed Naikkan Suku Bunga Agresif Jadi Pemicu

Rupiah Babak Belur Dekati Rp15.600, Keputusan BI Ditunggu!

Rupiah dibuka babak belur mengadapi dolar AS jelang penetapan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI), siang ini, Kamis (20/10/2022).

 

Rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,23% ke Rp 15.530/US$, mengutip data Refinitiv.Dalam hitungan detik rupiah langsung merosot 0,48% ke Rp 15.570/US$, dan tertahan di level tersebut hingga pukul 09:05 WIB.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menilai meskipun pelemahan rupiah relatif lebih kecil dari pada mata uang lainnya di Asia.

 

Namun, pelemahan rupiah ini akan berpengaruh kepada pelaku usaha manufaktur yang mengimpor bahan baku dan barang modalnya.

 

Oleh karena itu, dia menilai kenaikan suku bunga acuan menjadi salah satu langkah Bank Indonesia dalam menjaga daya tarik pasar domestik sekaligus menjaga stabilitas rupiah.

 

“Harapannya dengan adanya kenaikan suku bunga, dengan kondisi tahun depan ekspektasinya The Fed tidak akan seagresif tahun ini, rupiah bisa Rp 15.200 pada akhir tahun ini,” kata Josua dalam Closing Bell CNBC Indonesia TV, dikutip Kamis (20/10/2022).

Adapun, Josua mengungkapkan kondisi rupiah saat ini masih undervalued. Hal ini dipicu oleh faktor sentimen dari flight to quality yang dilakukan investor asing.

 

“Bukan semata-mata rupiah saja, yen saja, sterlingnya saja. Ini karena investor global akan masuk kepada safe haven, pada saat ketidakpastian sangat tinggi,” ujarnya.

 

Kenaikan suku bunga acuan The Fed, juga membuat investor memilih memegang dolar.

 

“Maka dari itu liquidity is the king saat ini,” tegas Josua.

Bahana Sekuritas melihat adanya kekeringan likuiditas dolar saat ini di pasar.

 

Menurut catatan Bahana, likuiditas valas domestik menipis karena perbedaan suku bunga acuan yang lebar antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.

 

Dengan kondisi ini, Kepala Ekonom Bahana Satria Sambijantoro menuturkan BI akan menaikkan suku bunga 50 bps menjadi 4.75%.

 

Namun, Bahana melihat kemungkinan dosis kenaikan yang lebih besar lagi.

 

“Kami melihat kemungkinan yang semakin besar bahwa BI akan menggunakan kenaikan suku bunga 75 bps untuk menahan rupiah pada pertemuan 19-20 Oktober,” kata Satria dan tim.

 

Sejauh ini, dia menilai BI telah melakukan intervensi dalam jumlah yang lebih besar selama dua minggu terakhir.

 

Suku bunga simpanan valas overnight yang digunakan BI dalam operasi moneternya telah meningkat.

 

Sayangnya, hal ini tidak diikuti oleh bank umum, yang terkendala oleh suku bunga penjaminan 0,75% untuk tabungan valuta asing yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 

“Akibatnya, banyak pendapatan ekspor Indonesia disimpan di bank-bank Singapura, yang menawarkan lebih dari 3% setahun untuk dolar AS yang ditempatkan di deposito berjangka mereka,” ungkap catatan Bahana.

 

Terlepas dari surplus perdagangan Indonesia yang besar, Satria melihat likuiditas dolar saat ini tipis di antara bank-bank lokal karena BI menjadi satu-satunya pemasok dolar di pasar valas.

 

“Dalam trade off antara cadangan devisa atau suku bunga ini, strategi yang lebih berkelanjutan untuk BI jika ingin menjangkar rupiah adalah dengan memberikan kenaikan suku bunga yang besar, dalam pandangan kami,” pungkas Satria dan tim.

 

SUMBER : CNBC INDONESIA

Terkoreksi, Rupiah Awal Pekan Melemah ke Posisi Rp 15.468 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan terkoreksi. Pelemahan rupiah dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi resesi global. Rupiah pagi ini melemah 41 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 15.468 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.427 per dolar AS. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra… Continue reading Terkoreksi, Rupiah Awal Pekan Melemah ke Posisi Rp 15.468 per Dolar AS

2023, Ekonomi Dunia “Gelap Gulita”?

Presiden Joko Widodo mewanti-wanti adanya ancaman resesi. Direktur pelaksana dana moneter internasional atau IMF Kristalina Georgieva mengatakan ekonomi dunia pada 2023 akan gelap karena menghadapi risiko resesi dan ketidakstabilan pasar keuangan. IMF menegaskan prospek ekonomi global “gelap gulita” mengingat guncangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 perang antara Rusia dan Ukraina hingga bencana iklim di semua… Continue reading 2023, Ekonomi Dunia “Gelap Gulita”?

Dolar Naik Karena Data Inflasi Mengonfirmasi Kenaikan Besar Fed

Indeks dolar AS , yang mengukur greenback terhadap sekeranjang perdagangan enam mata uang utama, naik 0,36% menjadi 113,08 untuk bergerak lebih dekat ke level tertinggi 52-minggu di 114,75. “Dolar tertinggi akhir September berada dalam jangkauan,” kata ING, karena data inflasi Kamis untuk September “harus mendukung prospek kenaikan suku bunga 75bp lainnya pada November.” 81% pedagang… Continue reading Dolar Naik Karena Data Inflasi Mengonfirmasi Kenaikan Besar Fed

Kurs Rupiah Melemah Lagi, Pengamat Optimis Penguatan Tipis Hari Ini

Nilai tukar atau kurs rupiah pada Kamis (6/10/2022) pagi melemah di tengah ekspektasi bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) akan mulai menahan kenaikan suku bunga. Rupiah pagi ini melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.200 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.193 per dolar AS. Namun demikian, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan, kurs… Continue reading Kurs Rupiah Melemah Lagi, Pengamat Optimis Penguatan Tipis Hari Ini

Dibuka Terus di Atas Rp 15 Ribu, Rupiah Masih Berpotensi Tertekan dalam Jangka Pendek

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS terpantau mengalami pelemahan pada awal pekan ini, Senin (3/10). Di pasar spot, nilai tukar rupiah bergerak ke level 15.260 atau melemah 0,22 persen dari level Rp 15.227 per dolar AS saat akhir pekan lalu. Ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan, pergerakan rupiah dalam beberapa hari terakhir… Continue reading Dibuka Terus di Atas Rp 15 Ribu, Rupiah Masih Berpotensi Tertekan dalam Jangka Pendek

Rupiah Babak Belur, Awal Pekan Melorot ke Level Rp15.129

Nilai tukar rupiah hari ini berakhir melemah di hadapan dolar AS. Mata uang Garuda melemah bersama beberapa mata uang lain di kawasan Asia. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,61 persen atau 92 poin sehingga parkir di posisi Rp15.129,50 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau menguat 0,21 poin atau 0,18 persen ke… Continue reading Rupiah Babak Belur, Awal Pekan Melorot ke Level Rp15.129

Uang Pundsterling Edisi lama (kertas) sudah mau ditarik Bank Inggris

Konsumen Inggris hanya memiliki satu minggu tersisa untuk menghabiskan £ 11 miliar ($ 12,4 miliar) uang kertas terakhir yang tetap beredar sebelum uang tunai berhenti menjadi alat pembayaran yang sah. Pada 30 September, hampir £ 6 miliar uang kertas lama £ 50 dan lebih dari £ 5 miliar dari £ 20 yang tidak akan lagi… Continue reading Uang Pundsterling Edisi lama (kertas) sudah mau ditarik Bank Inggris